JAKARTA - Sejumlah alumni perguruan tinggi dan ma’had di Suriah yang berasal dari Indonesia mengadakan pertemuan di Jakarta, Sabtu-Ahad (28-29/3). Mereka memastikan tidak ada alumni yang terlibat dalam kelompok teroris ISIS yang berpusat di Suriah dan Irak.
Pertemuan juga dihadiri sejumlah warga dan pengajar asal Suriah. Berikut ini bunyi lengkap rekomendasi pertemuan alumni tersebut:
Pada acara pertemuan dan silaturahim nasional yang ke-4, dilaksanakan di Villa SM. Cisarua Bogor pada 28-29 Maret 2015, kami perhimpunan alumni pelajar Indonesia di Suriah (al-Syami) menyatakan:
1. Mengecam setiap tindakan yang dilakukan pihak-pihak yang berkonflik, yang menciderai nilai-nilai agama dan kemanusian.
2. Perhimpunan alumni pelajar Indonesia di Suriah tidak pernah bergabung, mendukung atau berafiliasi dengan kelompok-kelompok teroris dan separatis apa pun di Suriah.
Pertemuan dan silaturahim juga mengeluarkan rekomendasi sebagai berikut:
1. Mendorong pemerintah Indonesia, dalam hal ini presiden melalui kementerian luar negeri, untuk berperan aktif dalam proses perdamaian di Suriah.
2. Mendukung sepenuhnya sikap pemerintah Indonesia agar terus bersikap netral dalam menyikapi konflik di Suriah dan selalu mengedapankan human security.
3. Aktivitas Indonesia dalam mendukung terwujudnya perdamaian di Suriah hendaknya dilandasi dengan keyakinan bahwa dialog dan pemilu serta solusi politik merupakan cara terbaik dalam penyelesaian konflik, bukan solusi militer.
4. Memohon pemerintah Indonesia untuk turut serta dalam membantu penanganan korban konflik dalam bentuk misi-misi kemanusian.
5. Mendukung organisasi dan lembaga kemanusian dan perdamaian, baik lokal maupun internasional, sebagai second track diplomacy, untuk terus mengusahakan masuknya bantuan-bantuan kemanusian yang strategis, agar tidak terjadi konflik yang terus berkepanjangan.
6. Meminta pers media agar tidak mengaitkan peristiwa dan aktor pertikaian dan teror di Suriah dan Timur Tengah secara umum dengan aliran atau agama Islam.a
0 komentar: