Hari Jumat (20/3) lalu, umat Islam sedunia kembali dikejutkan kebiadaban ISIS yang mengebom masjid Muslim Syiah di Yaman. Lebih dari seratus jemaah yang sedang melaksanakan ibadah shalat Jumat gugur dalam aksi bunuh diri yang diakui oleh ISIS ini.
Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia NU dan Muhammadiyah, saat diwawancarai ABI Press melalui Waketum PBNU KH. As’ad Ali, dan Sekjen Muhammadiyah, Dr. H. Abdul Mu’thi mengutuk keras aksi terorisme ISIS yang mengincar Muslim Syiah Yaman tersebut.
“Itu tindakan yang tidak berperikemanusiaan dan sangat bertentangan dengan Islam. Tak ada ajaran Islam yang mengajarkan kepada seseorang untuk melakukan tindakan kekerasan kepada Muslim yang tak berdosa, apalagi itu justru dilakukan di tempat ibadah. Justru di masjid dilaksanakannya,” kecam Abdul Mu’thi.
Sekjen Muhammadiyyah ini menyatakan mengecam keras tindakan pemboman ini. “Dari Muhammadiyah kami mengecam keras tindakan pemboman itu, dan menyatakan bahwa itu bukanlah akhlak dan sikap umat Islam yang dituntun oleh Nabi,” tegas Abdul Mu’thi.
Senada dengan Muhammadiyah, Waketum PBNU, KH. As’ad Ali juga mengutuk keras tindakan ISIS yang membunuh ratusan Muslim Syiah Yaman yang sedang beribadah shalat Jumat ini.
“Itu tindakan biadab. Orang shalat kok dibom. Itu Islam yang mana? Yang Islam ya, yang shalat itu. Yang ngebom itu Islam jenis apa?” kecam As’ad Ali.
“Ini menurut saya bisa menjadi cermin bagi bangsa Indonesia, bahwa Islam atau tidaknya itu dilihat dari perbuatannya, bukan dari pernyataan dan klaimnya belaka,” ujar As’ad.
“NU mengutuk keras kebiadaban ini. Membunuh satu orang tanpa alasan sama dengan membunuh semua orang. Apalagi Muslim yang lagi shalat. Itu biadab. Itu perilaku Khawarij. Sama dengan perilaku mereka yang bunuh Sayyidina Ali, Sayyidina Usman, Sayyidina Umar ya Khawarij itu,” pungkas As’ad Ali. (Muhammad/Yudhi)
0 komentar: