The Guardian kemarin melaporkan, kesembilan mahasiswa terdiri dari empat wanita dan lima pria. Mereka masih muda, berusia sekitar 20 tahunan. Ada yang sudah lulus ada yang masih belajar. Mereka meninggalkan Sudan 12 April silam.
Politisi dari oposisi Turki, Mehmet Ali Ediboglu mengatakan, "Kami semua menduga kalau mereka di Tel Abyad sekarang, yang berada di bawah kontrol ISIS. Konflik di sana mengerikan jadi tenaga medis diperlukan."
Ediboglu melanjutkan para mahasiswa berdarah Sudan itu sudah dicuci dan dicuci otak oleh ISIS.
Turki dan Suriah punya perbatasan sejauh 200 mil yang dapat ditembus dengan mudah. Sejak krisis Suriah, teroris dan bantuan untuk mereka sering diselundupkan lewat perbatasan.
0 komentar: