Latest

Senin, 31 Agustus 2015


Anggota Militan Takfiri ISIS telah menculik 200 orang di provinsi barat Anbar Irak, sebagaimana militan terus melakukan tindakan kriminal dalam skala besar di daerah yang berada di bawah kendali mereka.

Wakil Walikota Rutbah, Imad Ahmad, mengatakan kepada jaringan televisi satelit berbahasa Arab al-Sumaria pada hari Sabtu (29/8/15) bahwa Daesh menculik warga sipil yang berpartisipasi dalam beberapa hari demonstrasi anti-teroris di kota tersebut, yang terletak sekitar 428 kilometer (265 mil) dari ibukota Irak, Baghdad.

Ahmad menambahkan bahwa anggota al-Kabisat dan suku-suku lain berunjuk rasa di Rutbah setelah ISIS mengeksekusi suku Kabisat di pusat kota atas tuduhan menyerang salah satu militan.

Sementara itu, juru bicara Partai Demokrat Kurdistan (KDP) di Mosul, Saeed Mamouzini, mengatakan bahwa ISIS telah mengeksekusi hampir dua lusin rekan militan mereka di kota tersebut.

Mamouzini mengatakan bahwa ISIS membunuh lima anggota militan sendiri atas tuduhan melakukan serangan bersenjata pada gubernur Mosul.

Lima belas anggota ISIS lainnya dieksekusi atas tuduhan melarikan diri dari bentrokan dengan tentara Irak di distrik al-Khazer.

Sebuah sumber lokal, yang berbicara dengan syarat anonim, juga mengatakan militan dari ISIS telah menghancurkan sebuah masjid di Provinsi Nineveh.
Isis

Militan ISIS Culik 200 Warga Irak di Anbar

Unknown  |  at  Senin, Agustus 31, 2015


Anggota Militan Takfiri ISIS telah menculik 200 orang di provinsi barat Anbar Irak, sebagaimana militan terus melakukan tindakan kriminal dalam skala besar di daerah yang berada di bawah kendali mereka.

Wakil Walikota Rutbah, Imad Ahmad, mengatakan kepada jaringan televisi satelit berbahasa Arab al-Sumaria pada hari Sabtu (29/8/15) bahwa Daesh menculik warga sipil yang berpartisipasi dalam beberapa hari demonstrasi anti-teroris di kota tersebut, yang terletak sekitar 428 kilometer (265 mil) dari ibukota Irak, Baghdad.

Ahmad menambahkan bahwa anggota al-Kabisat dan suku-suku lain berunjuk rasa di Rutbah setelah ISIS mengeksekusi suku Kabisat di pusat kota atas tuduhan menyerang salah satu militan.

Sementara itu, juru bicara Partai Demokrat Kurdistan (KDP) di Mosul, Saeed Mamouzini, mengatakan bahwa ISIS telah mengeksekusi hampir dua lusin rekan militan mereka di kota tersebut.

Mamouzini mengatakan bahwa ISIS membunuh lima anggota militan sendiri atas tuduhan melakukan serangan bersenjata pada gubernur Mosul.

Lima belas anggota ISIS lainnya dieksekusi atas tuduhan melarikan diri dari bentrokan dengan tentara Irak di distrik al-Khazer.

Sebuah sumber lokal, yang berbicara dengan syarat anonim, juga mengatakan militan dari ISIS telah menghancurkan sebuah masjid di Provinsi Nineveh.

0 komentar:

Jumat, 07 Agustus 2015


Hossein Amir Abdollahian, Deputi Menlu Iran (6/8) dalam pembicaraan teleponnya dengan Ismail Ould Cheikh Ahmed, Utusan khusus Sekjen PBB untuk Yaman menuturkan, “Sungguh disayangkan masyarakat internasional diam menyaksikan apa yang terjadi di Yaman.”

“Pembunuhan terhadap warga tertindas dan tak berdosa Yaman, khususnya anak-anak dan perempuan, bertentangan dengan prinsip hak asasi manusia internasional. Para penyulut perang harus menerima dampak dan akibat dari langkahnya tersebut,” ujar Abdollahian.

Menurutnya, pandangan mendasar dan kokoh Iran dalam penyelesaian masalah-masalah kawasan adalah dialog dan jalur politik.

Ia menjelaskan, “Tehran menekankan peran signifikan PBB dalam membantu menyelesaikan krisis secara politik dan percaya bahwa penghentian langkah militer, penguatan proses politik dan dialog Yaman-Yaman, adalah satu-satunya jalan keluar krisis Yaman.”

Ismail Ould Cheikh Ahmed menyinggung negosiasi-negosiasinya di kawasan dan menuturkan, “Kemenangan utama di Yaman adalah milik perdamaian bukan perang.”

Ia menambahkan, “Satu-satunya strategi penyelesaian krisis Yaman adalah politik, dan PBB terus mengupayakan penyempurnaan proses politik dan dialog untuk mencapai gencatan senjata kokoh, serta kesepakatan politik di antara kelompok dan partai politik negara itu.”

Cheikh Ahmed menegaskan, “Tidak diragukan, penggunaan strategi politik dan menghindari perang, menguntungkan seluruh kelompok di Yaman dan kawasan.”
Yaman

Abdollahian: Langkah Militer tak Bantu Selesaikan Krisis Yaman

Unknown  |  at  Jumat, Agustus 07, 2015


Hossein Amir Abdollahian, Deputi Menlu Iran (6/8) dalam pembicaraan teleponnya dengan Ismail Ould Cheikh Ahmed, Utusan khusus Sekjen PBB untuk Yaman menuturkan, “Sungguh disayangkan masyarakat internasional diam menyaksikan apa yang terjadi di Yaman.”

“Pembunuhan terhadap warga tertindas dan tak berdosa Yaman, khususnya anak-anak dan perempuan, bertentangan dengan prinsip hak asasi manusia internasional. Para penyulut perang harus menerima dampak dan akibat dari langkahnya tersebut,” ujar Abdollahian.

Menurutnya, pandangan mendasar dan kokoh Iran dalam penyelesaian masalah-masalah kawasan adalah dialog dan jalur politik.

Ia menjelaskan, “Tehran menekankan peran signifikan PBB dalam membantu menyelesaikan krisis secara politik dan percaya bahwa penghentian langkah militer, penguatan proses politik dan dialog Yaman-Yaman, adalah satu-satunya jalan keluar krisis Yaman.”

Ismail Ould Cheikh Ahmed menyinggung negosiasi-negosiasinya di kawasan dan menuturkan, “Kemenangan utama di Yaman adalah milik perdamaian bukan perang.”

Ia menambahkan, “Satu-satunya strategi penyelesaian krisis Yaman adalah politik, dan PBB terus mengupayakan penyempurnaan proses politik dan dialog untuk mencapai gencatan senjata kokoh, serta kesepakatan politik di antara kelompok dan partai politik negara itu.”

Cheikh Ahmed menegaskan, “Tidak diragukan, penggunaan strategi politik dan menghindari perang, menguntungkan seluruh kelompok di Yaman dan kawasan.”

0 komentar:

Kamis, 06 Agustus 2015


Kantor media Kemenlu Iran (6/8) melaporkan, Mohammad Javad Zarif, Menlu Iran mereaksi pidato Barack Obama, Presiden Amerika, Rabu (5/8) terkait Iran.

Ia menjelaskan, “Selama puluhan tahun kebijakan keliru diterapkan atas rakyat Iran dan tidak membuahkan hasil apapun bagi Amerika.”

Zarif menegaskan, “Iran tidak akan pernah mengejar senjata nuklir. Oleh karena itu, klaim yang disampaikan dalam kesepakatan nuklir Iran, bahwa seluruh jalan meraih senjata nuklir bagi Iran sudah tertutup, semata-mata hanya untuk memuaskan publik internal dan rezim Zionis Israel.

“Perkembangan dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa yang menyebabkan instabilitas dan meluasnya ekstremisme serta terorisme di Timur Tengah, adalah kebijakan tak terukur Amerika, sekutunya dan Israel,” ujar Zarif.

Menurut Zarif, perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan selalu menjadi prioritas terpenting kebijakan luar negeri Iran yang berlandaskan pada pengenalan yang benar tentang realitas kawasan ini.

Lebih lanjut Zarif menerangkan, “Iran dengan kepercayaan diri dan rasionalitas dalam perundingan nuklir membuktikan bahwa krisis-krisis buatan sekalipun dapat diselesaikan lewat interaksi dan dialog dengan berlandaskan pada penghormatan timbal balik.”

Oleh karena itu, katanya, pondasi proyek rapuh dan berbahaya “Iranphobia”, runtuh dan upaya untuk meniupkan ruh baru isu itu di dunia dan kawasan sudah tidak diminati lagi.

Barack Obama, Rabu (5/8) mengatakan bahwa kesepakatan yang dicapai tidak akan merubah sikap Iran dan ia meminta Tehran untuk melupakan atas apa yang ia anggap sebagai senjata nuklir.

Presiden Amerika, untuk membungkam para pemrotesnya, saat ini tidak menolak opsi perang dan pertama akan menguji diplomasi, kemudian memikirkan opsi perang.
Iran

Zarif: Rakyat Iran tak akan Pernah Lupakan Kezaliman AS

Unknown  |  at  Kamis, Agustus 06, 2015


Kantor media Kemenlu Iran (6/8) melaporkan, Mohammad Javad Zarif, Menlu Iran mereaksi pidato Barack Obama, Presiden Amerika, Rabu (5/8) terkait Iran.

Ia menjelaskan, “Selama puluhan tahun kebijakan keliru diterapkan atas rakyat Iran dan tidak membuahkan hasil apapun bagi Amerika.”

Zarif menegaskan, “Iran tidak akan pernah mengejar senjata nuklir. Oleh karena itu, klaim yang disampaikan dalam kesepakatan nuklir Iran, bahwa seluruh jalan meraih senjata nuklir bagi Iran sudah tertutup, semata-mata hanya untuk memuaskan publik internal dan rezim Zionis Israel.

“Perkembangan dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa yang menyebabkan instabilitas dan meluasnya ekstremisme serta terorisme di Timur Tengah, adalah kebijakan tak terukur Amerika, sekutunya dan Israel,” ujar Zarif.

Menurut Zarif, perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan selalu menjadi prioritas terpenting kebijakan luar negeri Iran yang berlandaskan pada pengenalan yang benar tentang realitas kawasan ini.

Lebih lanjut Zarif menerangkan, “Iran dengan kepercayaan diri dan rasionalitas dalam perundingan nuklir membuktikan bahwa krisis-krisis buatan sekalipun dapat diselesaikan lewat interaksi dan dialog dengan berlandaskan pada penghormatan timbal balik.”

Oleh karena itu, katanya, pondasi proyek rapuh dan berbahaya “Iranphobia”, runtuh dan upaya untuk meniupkan ruh baru isu itu di dunia dan kawasan sudah tidak diminati lagi.

Barack Obama, Rabu (5/8) mengatakan bahwa kesepakatan yang dicapai tidak akan merubah sikap Iran dan ia meminta Tehran untuk melupakan atas apa yang ia anggap sebagai senjata nuklir.

Presiden Amerika, untuk membungkam para pemrotesnya, saat ini tidak menolak opsi perang dan pertama akan menguji diplomasi, kemudian memikirkan opsi perang.

0 komentar:


Kantor Kementerian Luar Negeri Iran (6/8) melaporkan, Utusan Iran di PBB menjawab sebagian klaim baru di media-media Amerika tentang pembersihan situs militer Parchin, Iran.

Menurutnya, klaim-klaim semacam itu menggelikan dan pengulangan skenario lama serta usang. Sebelumnya, klaim-klaim tersebut selalu diulang dan terbukti kepalsuannya.

Utusan Iran di PBB menerangkan, lokasi militer Parchin adalah wilayah luas yang meliputi beberapa bagian militer, administrasi dan pemukiman. Oleh karena itu, pembangunan di lokasi itu adalah hal yang wajar dan biasa.

Sepekan yang lalu, karena proyek jalan raya di depan bendungan Mamlou di dekat Parchin namun tidak terhubung ke lokasi militer itu, dilakukan banyak aktivitas pembangunan untuk memperbaiki jalan. Akibat proyek tersebut, terjadi peningkatan intensitas lalu-lalang kendaraan berat.

Utusan Iran di PBB juga menyesalkan upaya lobi-lobi Zionis untuk merusak atmosfir positif internasional menyusul realisasi Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Ia menegaskan, Iran berdasarkan ajaran agama dan doktrin keamanannya, tidak akan pernah mengejar militerisasi nuklir.
Iran

Utusan Iran di PBB Jawab Klaim AS Soal Situs Parchin

Unknown  |  at  Kamis, Agustus 06, 2015


Kantor Kementerian Luar Negeri Iran (6/8) melaporkan, Utusan Iran di PBB menjawab sebagian klaim baru di media-media Amerika tentang pembersihan situs militer Parchin, Iran.

Menurutnya, klaim-klaim semacam itu menggelikan dan pengulangan skenario lama serta usang. Sebelumnya, klaim-klaim tersebut selalu diulang dan terbukti kepalsuannya.

Utusan Iran di PBB menerangkan, lokasi militer Parchin adalah wilayah luas yang meliputi beberapa bagian militer, administrasi dan pemukiman. Oleh karena itu, pembangunan di lokasi itu adalah hal yang wajar dan biasa.

Sepekan yang lalu, karena proyek jalan raya di depan bendungan Mamlou di dekat Parchin namun tidak terhubung ke lokasi militer itu, dilakukan banyak aktivitas pembangunan untuk memperbaiki jalan. Akibat proyek tersebut, terjadi peningkatan intensitas lalu-lalang kendaraan berat.

Utusan Iran di PBB juga menyesalkan upaya lobi-lobi Zionis untuk merusak atmosfir positif internasional menyusul realisasi Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Ia menegaskan, Iran berdasarkan ajaran agama dan doktrin keamanannya, tidak akan pernah mengejar militerisasi nuklir.

0 komentar:

Selasa, 04 Agustus 2015


Pada jumpa pers Senin (3/8/15), juru bicara Gedung Putih Josh Earnest megatakan para teroris yang dilatih AS menderita banyak kerugian.

Earnest mengancam pemerintah Presiden Bashar al-Assad "tidak boleh mengganggu" operasi pasukan dukungan AS di Suriah yang disebut-sebut sebagai bagian dari "strategi untuk menghancurkan ISIS" sebagaimana janji Presiden AS Barack Obama.

Suriah diserang teroris dukungan asing sejak 2011. 

Washington dan beberapa sekutunya memanfaatkan isu ISIS untuk melakukan serangan udara di Suriah dan menyediakan berbagai bentuk dukungan untuk apa yang mereka sebut ‘militan moderat.’

Menanggapi pernyataan Earnest, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Moskow percaya hal itu sebagai langkah kontraproduktif dan berjanji akan membahasanya dengan John Kerry dalam sebuah pertemuan.
zionis

AS: Suriah Tidak Boleh Ganggu Operasi Kelompok Teroris Pro-AS

Unknown  |  at  Selasa, Agustus 04, 2015


Pada jumpa pers Senin (3/8/15), juru bicara Gedung Putih Josh Earnest megatakan para teroris yang dilatih AS menderita banyak kerugian.

Earnest mengancam pemerintah Presiden Bashar al-Assad "tidak boleh mengganggu" operasi pasukan dukungan AS di Suriah yang disebut-sebut sebagai bagian dari "strategi untuk menghancurkan ISIS" sebagaimana janji Presiden AS Barack Obama.

Suriah diserang teroris dukungan asing sejak 2011. 

Washington dan beberapa sekutunya memanfaatkan isu ISIS untuk melakukan serangan udara di Suriah dan menyediakan berbagai bentuk dukungan untuk apa yang mereka sebut ‘militan moderat.’

Menanggapi pernyataan Earnest, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Moskow percaya hal itu sebagai langkah kontraproduktif dan berjanji akan membahasanya dengan John Kerry dalam sebuah pertemuan.

0 komentar:


Reza Mirabyan, Selasa (4/8) kepada IRIB News menjelaskan statemen yang disampaikan pada pertemuan segitiga Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rusia dan Arab Saudi di Riyadh kemarin, Senin (3/8).

Ia menuturkan, “Selain rezim Zionis Israel dan petinggi Kongres Amerika, seluruh negara, bahkan Saudi, menyambut kesepakatan nuklir Iran dan Kelompok 5+1.”

Mirabyan menjelaskan, “Surat terbaru Mohammad Javad Zarif, Menlu Iran yang dimuat media-media Teluk Persia, menekankan pembentukan dewan regional untuk menjalin kerjasama di bidang keamanan, ekonomi dan budaya antara Iran dan negara-negara Teluk Persia.”

Saya berharap, kata Mirabyan, hubungan Iran dengan negara-negara Teluk Persia akan lebih baik dan lebih luas lagi.

Pakar Timur Tengah ini menerangkan, “Salah satu hasil kesepakatan nuklir Iran adalah terhapusnya isu Islamphopia yang sebelumnya menghantui kawasan, dan terbukanya peluang kerjasama regional dan transregional.” 
Iran

Kerjasama Iran dan Negara Arab Teluk Persia Meningkat

Unknown  |  at  Selasa, Agustus 04, 2015


Reza Mirabyan, Selasa (4/8) kepada IRIB News menjelaskan statemen yang disampaikan pada pertemuan segitiga Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rusia dan Arab Saudi di Riyadh kemarin, Senin (3/8).

Ia menuturkan, “Selain rezim Zionis Israel dan petinggi Kongres Amerika, seluruh negara, bahkan Saudi, menyambut kesepakatan nuklir Iran dan Kelompok 5+1.”

Mirabyan menjelaskan, “Surat terbaru Mohammad Javad Zarif, Menlu Iran yang dimuat media-media Teluk Persia, menekankan pembentukan dewan regional untuk menjalin kerjasama di bidang keamanan, ekonomi dan budaya antara Iran dan negara-negara Teluk Persia.”

Saya berharap, kata Mirabyan, hubungan Iran dengan negara-negara Teluk Persia akan lebih baik dan lebih luas lagi.

Pakar Timur Tengah ini menerangkan, “Salah satu hasil kesepakatan nuklir Iran adalah terhapusnya isu Islamphopia yang sebelumnya menghantui kawasan, dan terbukanya peluang kerjasama regional dan transregional.” 

0 komentar:

Senin, 03 Agustus 2015


Stasiun televisi Al Mayadeen, Lebanon (3/8) melaporkan, UEA dengan kerja sama para teroris ISIS, Al Qaeda dan pasukan bayaran Saudi, mendirikan ruang komando untuk mengatur serangan-serangan militer atas militer dan komite rakyat Yaman di Selatan negara itu.

Ruang komando itu terhubung dengan ruang komando operasi yang sama milik Yordania dan Saudi.

Dengan bantuan sistem satelit milik Perancis yang ditempatkan di atas kota Aden, ruang komando UEA itu mengirim informasi-informasi tentang Yaman ke ruang komando pusat koalisi anti-Yaman di Kementerian Pertahanan Saudi.

Hingga kini, lebih dari 1.000 tentara UEA diterjunkan ke kota Aden untuk membantu para teroris ISIS, Al Qaeda dan pasukan bayaran Saudi.

Sebelumnya, Mujtahid, aktivis politik Saudi mengungkap kerja sama Mohammad bin Salman, Menhan Saudi dengan Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi, untuk memecah belah Yaman.

Jet-jet tempur dari 10 negara Arab termasuk negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia (kecuali Oman), rezim Zionis Israel dan Amerika Serikat, membantu Saudi dalam agresi militernya ke Yaman. 
saudi

Saudi Bekerjasama dengan UEA Pecah Belah Yaman

Unknown  |  at  Senin, Agustus 03, 2015


Stasiun televisi Al Mayadeen, Lebanon (3/8) melaporkan, UEA dengan kerja sama para teroris ISIS, Al Qaeda dan pasukan bayaran Saudi, mendirikan ruang komando untuk mengatur serangan-serangan militer atas militer dan komite rakyat Yaman di Selatan negara itu.

Ruang komando itu terhubung dengan ruang komando operasi yang sama milik Yordania dan Saudi.

Dengan bantuan sistem satelit milik Perancis yang ditempatkan di atas kota Aden, ruang komando UEA itu mengirim informasi-informasi tentang Yaman ke ruang komando pusat koalisi anti-Yaman di Kementerian Pertahanan Saudi.

Hingga kini, lebih dari 1.000 tentara UEA diterjunkan ke kota Aden untuk membantu para teroris ISIS, Al Qaeda dan pasukan bayaran Saudi.

Sebelumnya, Mujtahid, aktivis politik Saudi mengungkap kerja sama Mohammad bin Salman, Menhan Saudi dengan Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi, untuk memecah belah Yaman.

Jet-jet tempur dari 10 negara Arab termasuk negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia (kecuali Oman), rezim Zionis Israel dan Amerika Serikat, membantu Saudi dalam agresi militernya ke Yaman. 

0 komentar:

General

© 2015 Gen Syi'ah. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger Template. Powered by Blogger.