-GenSyiah- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Timur (NTT) mengingatkan seluruh nahdliyin, mubalig dan khotib untuk berkontribusi mencegah gerakan ekstrem atas nama Islam di setiap masjid. Menurut PWNU NTT, mereka perlu menjelaskan bahayanya pemahaman ekstrem dalam beragama.
"Perkuatkan dakwah agar kelompok radikal yang memanfaatkan masjid untuk berdiskusi bisa dideteksi sejak dini," kata Ketua PWNU NTT Jamal kepada NU Online di Kupang, Sabtu (14/3).
Imbauan ini, kata Jamal, sangat aktual bila melihat kondisi saat ini di mana kelompok ekstrem mulai terlihat beraktivitas di masjid-masjid di kota Kupang. Mereka sering membuat halaqah tertutup sehingga kontennya tidak diketahui.
Untuk itu, nahdliyin dan mubalig perlu mengawal aktivitas mereka dengan cara sering berdakwah di setiap masjid. Kalau tidak, pada waktu tertentu akan menjadi ruang gerak dan strategis baru mereka untuk menguasai masjid.
“Para mubalig maupun khatib di setiap masjid agar lebih memberdayakan masjid sebagai tempat diskusi maupun pengajian-pengajian dalam mengembangkan paham Aswaja NU,” katanya.
Tradisi ke-NUan perlu ditingkatkan seperti yasinan, tahlilan. Ini perlu digerakkan di setiap masjid-masjid NU, kata Jamal. (Ajhar Jowe/Alhafiz K)
0 komentar: