Sabtu, 28 Maret 2015

Sayyid Hasan Nasrullah: Puluhan Tahun Bungkam di Hadapan Israel, Saudi dan Sekutunya Tiba-Tiba Serang Yaman

Unknown  |  at  Sabtu, Maret 28, 2015  |  , , , ,  |  No comments

Pemimpin pejuang Lebanon anti Zionis Israel ini menilai serangan Saudi dan sekutunya ke Yaman jelas-jelas agresi, dan itu dilakukan di saat mereka bungkam dan tak berkutik menyaksikan kekejaman Israel terhadap bangsa Palestina.

“Sekian dekade Arab tak pernah bergerak demi Palestina dan Lebanon sebagaimana mereka bergerak menyerang Yaman… ‘Badai Mematikan’ menerjang Yaman, sementara ketika Palestina terdera pendudukan dan penindasan selama sekian dekade, ‘badai atau bahkan semilir kematian’ tak pernah menerjang barang satu kali,” tegas Nasrullah, sebagaimana dilansir al-Mayadeen, Jumat malam (27/3/2015).

“Badai Mematikan” adalah sandi operasi serangan militer koalisi Arab pimpinan Saudi anti Yaman yang dimulai sejak dini hari Kamis (26/3/2015) dan sejauh ini telah menjatuhkan sekitar 100 orang, termasuk perempuan dan anak kecil.

Nasrullah menambahkan, “Agresi terhadap Yaman menjadi bukti baru bahwa Israel bukanlah musuh bagi sebagian negara Arab….Padahal seandainya Badai Mematikan mereka lancarkan terhadap Israel niscara kami akan menjadi pasukan dalam badai itu.”

Lebih jauh dia menegaskan, “Rakyat Yaman yang teraniaya dan tertindas berhak membela diri dan melawan sebagaimana yang mereka lakukan sekarang, dan akan merebut kemenangan.”

Dia menilai alasan Saudi menyerang Yaman mengada-ada, “sebab negara-negara Arab tidak melakukan tindakan demikian untuk keadaan-keadaan serupa di Tunisia dan lain-lain” dan “tidak ada bukti bahwa situasi baru di Yaman mengancam keamanan Saudi dan Teluk.”

Menurut Nasrullah, sebab sebenarnya perang Saudi dan sekutunya terhadap Yaman adalah kegagalan dan keputus asaan Riyadh terhadap kelompok-kelompok takfiri yang didukungnya, dan ini mereka lakukan ketika “pemulihan Yaman dapat dilakukan melalui kanal dialog dan kesepakatan, bukan dengan Badai Mematikan.”

Nasrullah mengaku heran terhadap rezim Riyadh yang tiba-tiba berubah sikap dan kalap, sebab pimpinan gerakan Ansarullah (al-Hautsi) telah mengirim perwakilannya di Saudi pasca kematian Raja Abdullah bin Abdulaziz. Selain itu, Ansarullah juga selalu menjalin komunikasi dengan Saudi maupun negara-negara Arab Teluk Persia lainnya.

Administrator

Seorang Muslim Syiah Imamiyah Itsna 'Asyariyah: Pecinta Rasulullah Saw dan Ahlulbaitnya dan Pecinta NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Ya Aba Abdillah! Hidup Indonesia!

0 komentar:

General

© 2015 Gen Syi'ah. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger Template. Powered by Blogger.