Transformasi di Yaman menunjukkan ketidakmampuan dan kegagalan Arab Saudi dalam meraih ambisinya. |
Analisa yang dimuat Koran Jomhouri-e Eslamiedisi Kamis (16/4) menyebutkan, transformasi Yaman mengindikasikan operasi koalisi Arab pimpinan Arab Saudi tidak membuahkan hasil dan Riyadh tengah berusaha mencari jalan untuk keluar dari kesulitan yang diciptakanya sendiri.
Artikel ini menambahkan, serangan udara Arab Saudi ke Yaman terus berlanjut di saat rezim Al Saud tidak memiliki kemampuan menggelar perang darat terhadap negara ini.
Menurut artikel ini, Mesir dan Pakistan juga menolak berpartisipasi dalam serangan militer Arab Saudi ke Yaman.
Disebutkan pula bahwa kecaman terhadap serangan ke Yaman dan aksi protes damai untuk menghentikan brutalitas tersebut semakin meningkat dan terus berlangsung di sejumlah negara Barat serta Arab.
Krisis Yaman dalam beberapa bulan terakhir, pasca larinya Abd Rabbu Mansur Hadi, presiden Yaman yang telah mengundurkan diri ke selatan negara ini dan dukungan negara-negara Arab kawasan Teluk Persia kepada Mansur Hadi melawan gerakan rakyat Ansarullah semakin meningkat.
Arab Saudi sejak 26 Maret 2015 membombardir berbagai kawasan Yaman melalui agresi udaranya. Brutalitas ini merenggut nyawa sekitar 2600 warga Yaman dan merusak infrastruktur negara tersebut.
0 komentar: