Minggu, 05 April 2015

Duta Saudi Arabia untuk AS: Perang di Yaman Perang Suci

Unknown  |  at  Minggu, April 05, 2015  |  , ,  |  No comments

"Tujuan Kerajaan adalah melindungi pemerintah yang sah di Yaman dari kelompok yang didukung oleh Iran dan Hizbullah," tandasnya, dan menekankan penentuan koalisi yang dipimpin Saudi ARABIA untuk memulihkan stabilitas di Yaman.
Duta besar Saudi Arabia untuk AS, Adel al-Jubeir, mengecam gerakan Perlawanan Islam Hizbullah dan menggambarkan krisis di Yaman sebagai konflik sektarian. Dia juga menuduh H
izbullah dan Republik Islam Iran berada di balik pemberontakan al-Houthi di Sanaa.

"Di Libanon, Hizbullah menguasai negara, dan kita tidak ingin situasi seperti ini berkembang di Yaman melalui al-Houthi," kata al-Jubeir dalam simposium di Kongres AS bertema "Chaos in Yemen: ANALYSIS, diagnosis and prospects", yang diselenggarakan oleh Dewan Nasional Hubungan AS-Arab di Washington, Ahad, 04/04/15.

Menurutnya, pertempuran di Yaman adalah perang suci yang digambarkannya bahwa Saudi adalah baik, dan rakyat Yaman adalah jahat, dan bukan ANTARA Sunni dan Syiah, katanya, mengacu pada Abdulah Saleh yang Sunni yang bekerjasama dengan al-Houthi yang Syiah.

"Tujuan Kerajaan adalah melindungi pemerintah yang sah di Yaman dari kelompok yang didukung oleh Iran dan Hizbullah," tandasnya, dan menekankan penentuan koalisi yang dipimpin Saudi Arabia untuk memulihkan stabilitas di Yaman.  Seolah-oleh melupakan fakta bahwa Hadi sudah mengundurkan diri sebagai presiden dan keluar dari Sanaa jauh-jauh hari dengan membentuk pemerintahan ilegal di Aden.

Dia juga meremehkan gerakan Ansrallah, al-Houthi yang dikatakannya tidak akan mampu bergerak maju tanpa dukungan dari mantan Presiden Yaman, Ali ABDULLAH Saleh, Iran dan Hizbullah.

Sebelumnya sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah mengeluarkan pernyataan keras terhadap Arab Saudi usai membombardir Yaman dan menyebutnya sangat mengejutkan dan menyakitkan. Sayyid hassan Nasrallah juga mengisyaratkan bahwa Riyadh akan menderita kekalahan memalukan jika tidak menyelesaikan konflik melalui negosiasi.

Riyadh membentuk koalisi terbesar yang pernah terjadi dari sejarah negara-negara Arab untuk melawan rakyat Yaman dengan menyatukan sebagian besar monarki Teluk termasuk Yordania, Maroko, SUDAN dan Mesir.

Pada saat yang sama, Saudi Arabia dan monarki absolut di Teluk Persia tunduk dan sujud dihadapan AS dengan membiarkan rakyat Palestina di berangus oleh Israel Zionis.

Administrator

Seorang Muslim Syiah Imamiyah Itsna 'Asyariyah: Pecinta Rasulullah Saw dan Ahlulbaitnya dan Pecinta NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Ya Aba Abdillah! Hidup Indonesia!

0 komentar:

General

© 2015 Gen Syi'ah. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger Template. Powered by Blogger.