Minggu, 12 April 2015

Perang Yaman dan Houthi Bukan Masalah Sunni-Syiah

Unknown  |  at  Minggu, April 12, 2015  |  , , , , , , ,  |  No comments



JakartaGenSyiah.blogspot.com -- Kecamuk perang di Yaman kian membara sejak Arab Saudi menginisiasi koalisi serangan udara untuk menggempur kelompok pemberontak Syiah Houthi yang mulai mengudeta kepemimpinan resmi Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. Banyak pihak mengaitkan hal ini dengan perang paham antara mayoritas Sunni dan pemberontak Syiah. Namun, anggapan tersebut ditampik oleh Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Ibrahim Annugemsi.

"Serangan udara ini bukan untuk menggempur Syiah. Serangan ini dilakukan untuk melindungi warga Yaman dari terorisme yang dilakukan oleh Houthi," ujar Annugemsi saat mengadakan pertemuan dengan beberapa ulama Indonesia di Kediaman Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Jakarta, Sabtu (11/4).



Komentar ini terlontar setelah beberapa ulama yang hadir menyatakan dukungannya terhadap serangan udara di bawah komando Arab Saudi. Beberapa ulama mengaitkan serangan tersebut dengan pembasmian Syiah yang dianggap sesat dan harus diwaspadai pula oleh Indonesia.

Menyanggah hal tersebut, Annugemsi menyatakan bahwa ajaran Syiah sangat dihormati di Arab Saudi. Bahkan, buku-buku karangan para ulama Syiah juga dipelajari di universitas-universitas Arab Saudi. Namun, kelompok Syiah Houthi ini memiliki paham radikal.

"Pendiri kelompok ini, Bedrudin Al-Houthi, pernah belajar di Iran dan membawa paham radikalnya dengan membentuk Houthi pada 2004 untuk menghancurkan Yaman. Ini bukan masalah Syiah, tapi serangan untuk melindungi warga Yaman dan menjaga perdamaian," tutur Annugemsi.

Pernyataan ini didukung oleh Dosen Kajian Timur Tengah dan Agama Universitas Indonesia, Muhammad Cholil Nafis, yang mengaku mengerti tujuan Arab Saudi melakukan serangan udara adalah untuk perbaikan.

"Kita harus melihat serangan ini semata-mata untuk menjaga rakyat Yaman, untuk persatuan. Jangan disangkutpautkan dengan paham," ucap Cholil.

Namun, Cholil meminta Arab Saudi lebih menaruh perhatian agar serangannya tidak menelan korban warga sipil. "Saya berharap Saudi lebih jeli. Jangan sampai serangan juga terkena warga sipil yang tidak terlibat konflik," katanya.

Serangan udara Arab Saudi diduga telah menewaskan sedikitnya 40 warga sipil di kamp pengungsi di Yaman. Badan Perlindungan Anak PBB, UNICEF, pada Selasa (31/3) juga melaporkan bahwa setidaknya 62 anak tewas dan 30 lainnya terluka.

Senada dengan beberapa pejabat lain, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa Ibrahim Al-Mubarak, mengatakan bahwa Houthi sengaja menyerang dari wilayah warga sipil sehingga pasukan koalisi terpancing untuk menembaki daerah itu.

"Untuk itu, pasukan selalu berusaha menggiring Houthi agar keluar dari daerah itu sehingga perang terjadi di luar wilayah sipil. Sekali lagi, kami hanya ingin melindungi warga dan pemerintahan sah Yaman," paparnya.

Keadaan di Yaman memanas sejak September lalu Houthi berhasil mengambil alih pemerintahan dan akhirnya mengudeta Istana Kepresidenan di ibu kota Yaman, Sanaa, pada Januari.

Presiden Hadi dipaksa mundur dari jabatannya dan dijadikan tahanan rumah. Namun, Hadi berhasil melarikan diri dan mendeklarasikan bahwa pemerintahannya masih berjalan. Ia kabur ke Aden.

Namun, Houthi berhasil meringsek masuk dan menguasai Aden yang berbatasan dengan Arab Saudi. Guna mencegah Houthi masuk ke wilayahnya, Arab Saudi mengirimkan pasukan bersenjata ke perbatasan.

Atas permintaan Hadi, Arab Saudi mendukung pemerintahan resmi Yaman dan menggempur kelompok pemberontak Houthi. Hadi pun lari ke Riyadh, Arab Saudi.

Administrator

Seorang Muslim Syiah Imamiyah Itsna 'Asyariyah: Pecinta Rasulullah Saw dan Ahlulbaitnya dan Pecinta NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Ya Aba Abdillah! Hidup Indonesia!

0 komentar:

General

© 2015 Gen Syi'ah. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger Template. Powered by Blogger.