Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan |
GenSyiah.blogspot.com, ISTANBUL - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali menunjukkan diri ingin menjadi penengah perdamaian dunia. Menyoroti konflik yang terjadi di belahan dunia Islam, Erdogan menginginkan meredanya ketegangan antara pemimpin-pemimpin muslim dunia.
Erdogan melayangkan komentar tegas dalam briefing tertutup kepada wartawan Turki usai kembali dari kunjungannya ke Iran awal pekan ini. Menurutnya, sejumah pihak perlu ambil sikap menggagalkan upaya disintegrasi peradaban Islam.
"Pada saat ini dunia Islam menghadapi risiko disintegrasi," kata dia, seperti dikutip harian Turki Hurriyet, Kamis (9/4).
Erdogan secara tegas menuntut organisasi internasional termasuk Organisasi Kerjasama Islam (OKI), harus menunjukkan ketulusan menghentikan kekerasan seperti di Irak, Mesir, Libya, Suriah dan Yaman.
Menyoroti krisis di Suriah dan Irak, kata dia, itu adalah pertentangan Sunni dan Syiah. Kelompok teror Negara Islam (ISIS) juga disebut Erdogan sebagai pengkhianat Islam. Konflik senjata di Yaman, lanjut Erdogan, juga terjadi oleh pertentangan Syiah kepada pemerintah Sunni. Begitu juga Iran yang cukup memusuhi kaum Sunni.
"Kuncinya adalah Islam--tidak Sunni atau Syiah," kata Erdogan.
"Anda boleh saja memiliki pandangan yang berbeda (terhadap Islam), tetapi jika Anda berusaha memaksakan satu keyakinan lainnya, anda akan memecah umat (masyarakat Islam)," katanya.
Usai berkunjung ke Iran, Erdogan mengatakan ia juga akan berencana berkunjung ke kekuasaan Muslim Asia, seperti Indonesia dan Malaysia, serta menjadwalkan kunjungan ke Arab Saudi.
"Kelompok-kelompok di Yaman (Houthi) harus bertemu dan duduk mencari solusi. Arab Saudi, Turki dan Iran harus dilibatkan dalam upaya solusi diplomatik," katanya.
0 komentar: