“Sangat mengherankan, Arab Saudi hendak menegakkan demokrasi di Yaman, sementara mereka sendiri adalah Negara kerajaan yang menolak diterapkannya demokrasi di Negara mereka.” |
Persatuan Ulama Islam Turki dalam pernyataanya menyebutkan, “Kondisi umat Islam hari-hari belakangan ini sedang mengalami ujian berat. Kita menjadi saksi akan sebuah agresi militer yang melontarkan roket-roket ke sebuah negeri Islam yang dilakukan oleh Negara Islam yang ini. Kita belum selesai menyeka air mata atas tragedi yang terjadi di Suriah dan Irak, sesama umat Islam saling membantai dengan dalih hendak menegakkan agama dengan mengklaim diri sebagai kelompok mujahidin yang berperang di jalan Allah Swt.”
“Tragedi serupa hari ini juga terjadi di Yaman. Rakyat yang selama ini hidup dalam kemelaratan dan keterzaliman hendak mengubah masa depan mereka karena tidak mendapatkan keadilan, justru diserang dan dibombardir oleh Negara-negara kaya yang selama ini bungkam dengan kemiskinan rakyat Yaman. Dengan mengerahkan jet tempur yang menumpahkan darah rakyat Yaman dari kaum perempuan, anak-anak dan warga sipil lainnya hanyalah menambahkan bencana dan musibah atas rakyat Yaman.”
Persatuan Ulama Islam Turki menilai bahwa dalang asli dibalik agresi tersebut adalah Amerika Serikat. “Sangat mengherankan, Arab Saudi hendak menegakkan demokrasi di Yaman, sementara mereka sendiri adalah Negara kerajaan yang menolak diterapkannya demokrasi di Negara mereka.” demikian diantara isi pernyataan mereka.
Dibagian akhir pernyataan para ulama Turki tersebut disebutkan, “Kami sebagai Persatuan Ulama Islam Turki menyatakan bahwa agresi ini adalah kebijakan yang menginjak hak-hak asasi manusia, yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Kami menuntut umat Islam dari seluruh dunia juga mengecam aksi biadab dan tidak berdasar ini. Kami berlepas diri dari agresi ini, dan menyatakan dengan tegas kami berdiri di sisi rakyat Yaman dan akan memberikan dukungan sepenuhnya buat mereka. Semoga rakyat Yaman menemukan keadilan yang dicita-citakannya.”
0 komentar: