"Dalam waktu 24 jam pemerintah Palestina akan mengundurkan diri," kata beberapa pejabat senior gerakan Fatah Abbas seperti dikutip dari konferensi Dewan Revolusioner Fatah ke 15 yang diadakan di kota Ramallah, Tepi Barat pada Selasa (16/6/15).
Ketidakmampuan untuk menggunakan otoritasnya di Jalur Gaza yang terkepung dan dilanda perang telah dikutip sebagai titik utama perselisihan antara Fatah dan Hamas dan alasan untuk pengunduran diri pemerintah persatuan Palestina pertama, dipicu oleh dua gerakan saingan pada Juni 2014.
"Pemerintah akan mengundurkan diri dalam 24 jam ke depan karena dia lemah dan tidak ada kesempatan bagi Hamas untuk dibenarkan bekerja di Gaza," Amin Maqbul, sekretaris jenderal Dewan Revolusi, yang berfungsi sebagai badan legislatif Fatah, kepada AFP.
Maqbul lebih lanjut menyatakan bahwa pemerintah baru akan terbentuk dalam waktu 24 jam, namun seorang peserta yang tidak disebutkan namanya di konferensi mengatakan akan mengambil beberapa hari.
Hamas dan Fatah telah berselisih sejak Hamas memenangkan pemilihan parlemen Palestina pada Januari 2006. Perselisihan meminggirkan pemerintahan Hamas ke wilayah Palestina di Jalur Gaza. Fatah, sementara itu, mendirikan kantor pusat di wilayah Palestina di Tepi Barat.
Hamas dan Fatah sepakat untuk mengakhiri perselisihan mereka dan berdamai pada bulan April 2014. Langkah ini membuat marah Tel Aviv yang menanggapi dengan mengakhiri apa yang disebut pembicaraan damai dengan Otoritas Palestina.
0 komentar: