Hal ini terjadi ketika tim perunding nuklir Iran di bawah komando Sayyid Abbas Iraqchi Wamenlu Iran yang sekarang berada di Wina, Austria, guna mengupas pasal-pasal kesepakatan nuklir yang masih diperselisihkan.
Menanggapi isu ini, Israel menepis berita yang telah tersebar itu. Menurut Menteri Pertahanan Israel, Tel Aviv tidak akan pernah menggunakan cara-cara seperti ini untuk mengumpulkan data. Masih banyak jalan lain yang bisa digunakan untuk memperoleh informasi tentang perundingan nuklir iran. Jubir Kementerian Luar Negeri Amerika juga yakin bahwa keamanan tim perunding terjamin.
Tetapi, beberapa alasan berikut ini membuat kita meragukan kejujuran Israel tersebut:
a. Masa lalu buruk Israel selama proses perundingan nuklir, pengiriman virus ke situs-situs nuklir Iran, dan teror terhadap para ilmuwan nuklir Iran.
b. Para petinggi Amerika berkali-kali menyatakan akan melibatkan Israel selama proses perundingan nuklir. Hal ini terbukti dengan realita bahwa setelah setiap kali perundingan usai, Wandy Sherman atau John Kerry pasti berkunjung ke Tel Aviv.
c. Reaksi Amerika terhadap masalah mata-mata ini menunjukkan seakan-akan mengatahui hal ini. Sudah semestinya Amerika harus memprotes tindakan Israel sekalipun dengan tujuan untuk menjaga prestise yang dimiliki selama ini.
0 komentar: