Kelompok relawan Irak al-Hashd al-Shaabi dalam statamennya yang dirilis Rabu (3/6) menyatakan ratusan anggota kelompok teroris takfiri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tewas dihajar serangan pasukan udara Irak terhadap b
eberapa konvoi mobil ISIS di sebuah lokasi yang terletak di antara al-Ramanah dan al-Qaim.
Menurut Alalam, al-Hashd al-Shaabi menyatakan beberapa konvoi pasukan teroris ISIS itu datang dari wilayah Suriah untuk membantu rekan-rekan mereka di provinsi Anbar, Irak.
Al-Hashd al-Shaabi menyebutkan sekitar 300 anggota ISIS disergap maut, beberapa kamp militer ISIS di kawasan Anah dan Rawah hancur, dan serangan udara dilakukan setelah ada laporan mengenai masuknya para teroris ISIS dari wilayah Suriah ke Anbar.
Laporan lain dari para pejabat Irak yang dilansir AFP menyebutkan bahwa satu lokasi penting yang digunakan ISIS untuk menyiapkan bom mobil luluh lantak digempur pasukan udara di gerbang kita al-Huwaijah di timur laut Baghdad.
Tidak disebutkan apakah pasukan udara itu berasal dari pasukan koalisi internasional atau pasukan Irak sendiri. Bom mobil adalah salah satu sarana kekerasan ISIS yang paling banyak menumpahkan darah di Irak.
Di Fallujah, sebagaimana dilaporkan Anatolia, Mayor Pol. Wisam al-Fallahi, menyatakan serangan udara koalisi internasional menewaskan 13 anggota ISIS dan melukai 22 lainnya. Serangan itu menerjang salah satu gudang amunisi dan perlengkapan perang ISIS di barat Fallujah.
ISIS Ancam Tutup Bendungan Fallujah
ISIS mengancam akan menutup bendungan Ramadi, ibu kota provinsi Anbar, dan memutus aliran sungai ke arah provinsi Anbar sebagai balasan ISIS dan cara mereka untuk menyulitkan operasi pasukan Irak untuk membebaskan provinsi ini dari tangan ISIS.
Ketua parlemen provinsi Anbar Sabah al-Karhut mengatakan ISIS mulai menggunakan cara “perang air nan keji” untuk mengacaukan keadaan di kawasan Khalidiyyah dan Habaniyyah yang dikuasai pasukan keamanan Irak dan pasukan adat. Cara itu dilakukan ISIS ketika posisinya di Ramadi sudah terkepung oleh pasukan gabungan Irak.
“Pemutusan aliran air merupakan cara terkeji ISIS untuk membuat kaum perempuan, anak kecil dan lansia mati kehausan atau memaksa mereka untuk mengungsi ke tempat lain,” kecam al-Karhut.
0 komentar: