Sabtu, 28 November 2015

Human Rights Watch: Saudi Arabia Langgar Hukum Perang di Yaman

Unknown  |  at  Sabtu, November 28, 2015  |  ,  |  No comments

Peta Yaman (hrw)
Setidaknya sepuluh serangan udara yang dilakukan oleh koalisi pimpinan Arab Saudi di Yaman melanggar hukum perang dan membunuh warga sipil, kata Human Rights Watch pada Jumat, 27/11/15.

Serangan itu tercantum dalam laporan baru oleh Badan Pengawas yang memperkirakan sekitar 2.500 warga sipil Yaman tewas dalam serangan koalisi sejak Maret lalu.

Arab Saudi, UEA dan sekutu Arab lainnya, dengan dukungan logistik dari Amerika Serikat menghancurkan kehidupan jutaan Muslimin Yaman dengan dalih memerangi kelompok al-Houthi atas nama mantan presiden buron Abd Rabbuh Mansur Hadi.

Riyadh membantah laporan sebelumnya mengenai pemboman tanpa pandang bulu, namun laporan rinci Jumat ini mengutip banyak kesaksian dari para saksi.

Serangan dalam laporan baru itu menewaskan sedikitnya 309 warga sipil, melukai sedikitnya 414 dan melanggar kewajiban sekutu untuk menyelidiki tuduhan kejahatan perang.

"Human Rights Watch menemukan beberapa target, baik target militer yang jelas atau serangan gagal yang membedakan warga sipil dengan sasaran militer," kata laporan itu.

"Koalisi enggan melakukan bahkan penyelidikan tunggal terkait banyaknya serangan udara yang berpotensi melanggar hukum mengerikan," kata Joe Stork, wakil direktur Timur Tengah.

"Sementara koalisi mungkin memiliki persenjataan canggih dan dukungan AS, komitmennya terhadap hukum perang adalah dasar yang terbaik," katanya.

10 serangan pelanggaran diduga berlangsung di wilayah-wilayah yang dikendalikan al-Houthi, diantaranya Sana'a, Amran, Hajja, Hodeida dan Ibb dan termasuk rumah-rumah tinggal, pasar-pasar, pabrik-pabrik, dan penjara sipil.

Washington memberikan dukungan diplomatik kuat untuk serangan Saudi dan sebelumnya pada bulan ini, menyetujui penjualan 1.29 juta dollar AS berupa bom untuk memperbaharui persenjataan Saudi Arabia.

Inggris dan Perancis juga dua negara pemasok senjata utama ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Human Rights Watch mendesak Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk menyelidiki tuduhan dan mengingatkan pihak-pihak yang bertikai bertanggung jawab atas hukum mereka.

Administrator

Seorang Muslim Syiah Imamiyah Itsna 'Asyariyah: Pecinta Rasulullah Saw dan Ahlulbaitnya dan Pecinta NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Ya Aba Abdillah! Hidup Indonesia!

0 komentar:

General

© 2015 Gen Syi'ah. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger Template. Powered by Blogger.