GenSyiah - Janji Presiden SBY terhadap sepuluh "pegowes" (pengayuh sepeda) yang merupakan pengungsi dari Muslim Syiah Sampang, Madura, Jatim belum terwujud.
Makanya, dalam sisa waktu pemerintahan, sepatutnya SBY memenuhi janji-janji terhadap kelompok 'pegowes' yang mewakili pengungsi tersebut.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Bidang Pengaduan Masyarakat Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Eva Kusuma Sundari ketika dihubungi wartawan, Jumat malam (31/1).
"SBY harus memenuhi janjinya," tegasnya.
Pada pertengahan tahun 2013, sebanyak 10 pegowes yang mewakili pengungsi Syiah Sampang bersepeda selama 16 hari dari Surabaya ke Jakarta guna bertemu Presiden SBY.
Mereka pun berhasil bertemu dengan Presiden di kediaman SBY di Cikeas, Minggu (14/7/2013) pukul 21.00 WIB.
Dalam pertemuan selama 45 menit tersebut, menurut isi surat dari perwakilan pengungsi itu, SBY berjanji akan ke Jawa Timur. SBY juga mengatakan, semua rumah pengungsi Syiah akan dibangun kembali sebelum akhir tahun. Akan tetapi, sampai sekarang belum ada buktinya.
"Kalau ingat kembali dari kata-kata Pak SBY sungguh sangat positif, apalagi Pak SBY sempat mengeluarkan air mata. Kami langsung berharap kepada Pak SBY karena siapa lagi yang bisa menyelesaikan masalah ini," sambungnya.
Eva yang juga anggota Komisi III (Bidang Keamanan, Hukum, dan Hak Asasi Manusia) menekankan, sebaiknya Presiden membentuk satuan tugas (satgas) dari Istana untuk menangani kelompok korban, termasuk yang di transito Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sudah tujuh tahun mengungsi, hidup seperti di negara perang.
"Atau, kalau memang tidak niat membereskan, ya, pamitan dan minta maaf kepada mereka. Sehingga mereka mempunyai ekspektasi yang realistik. Jangan menggantung nasib rakyat sendiri," kata calon tetap anggota DPR RI periode 2014--2019 dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VI itu.
Makanya, dalam sisa waktu pemerintahan, sepatutnya SBY memenuhi janji-janji terhadap kelompok 'pegowes' yang mewakili pengungsi tersebut.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Bidang Pengaduan Masyarakat Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Eva Kusuma Sundari ketika dihubungi wartawan, Jumat malam (31/1).
"SBY harus memenuhi janjinya," tegasnya.
Pada pertengahan tahun 2013, sebanyak 10 pegowes yang mewakili pengungsi Syiah Sampang bersepeda selama 16 hari dari Surabaya ke Jakarta guna bertemu Presiden SBY.
Mereka pun berhasil bertemu dengan Presiden di kediaman SBY di Cikeas, Minggu (14/7/2013) pukul 21.00 WIB.
Dalam pertemuan selama 45 menit tersebut, menurut isi surat dari perwakilan pengungsi itu, SBY berjanji akan ke Jawa Timur. SBY juga mengatakan, semua rumah pengungsi Syiah akan dibangun kembali sebelum akhir tahun. Akan tetapi, sampai sekarang belum ada buktinya.
"Kalau ingat kembali dari kata-kata Pak SBY sungguh sangat positif, apalagi Pak SBY sempat mengeluarkan air mata. Kami langsung berharap kepada Pak SBY karena siapa lagi yang bisa menyelesaikan masalah ini," sambungnya.
Eva yang juga anggota Komisi III (Bidang Keamanan, Hukum, dan Hak Asasi Manusia) menekankan, sebaiknya Presiden membentuk satuan tugas (satgas) dari Istana untuk menangani kelompok korban, termasuk yang di transito Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sudah tujuh tahun mengungsi, hidup seperti di negara perang.
"Atau, kalau memang tidak niat membereskan, ya, pamitan dan minta maaf kepada mereka. Sehingga mereka mempunyai ekspektasi yang realistik. Jangan menggantung nasib rakyat sendiri," kata calon tetap anggota DPR RI periode 2014--2019 dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VI itu.
Sumber : Aktual
0 komentar: