Buku Hitam (Kiri) dan Buku Putih (Kanan). |
GenSyiah - Majelis Ulama Indonesia (MUI) selalu cuci tangan jika terjadi kekerasan terhadap kelompok minoritas, seperti Syiah dan Ahmadiyah. Sementara di sisi lain, MUI terus melakukan sosialisasi kesesatan kelompok Syiah.
Pendapat itu disampaikan aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU), Zuhairi Misrawi, menyikapi langkah MUI yang telah menerbitkan buku tentang kesesatan Syiah.
“MUI menerbitkan buku ttg Kesesatan Syiah. Lalu, buku dibedah di mana-mana, dijadikan lisensi untuk bubarkan Syiah di Indonesia. Jika nanti terjadi kekerasan terhadap kelompok minoritas, seperti Syiah dan Ahmadiyah, MUI selalu cuci tangan #modus,” tegas Zuhairi melalui akun Twitter @zuhairimisrawi.
MUI Pusat memang telah menerbitkan buku yang berjudul “Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia”. Buku Panduan MUI ini dibagikan gratis kepada jamaah masjid di seluruh Indonesia.
Di dalam buku itu dijelaskan, bahwa buku saku diterbitkan untuk menjadi pedoman umat Islam Indonesia dalam mengenal dan mewaspadai penyimpangan Syi’ah, sebagaimana yang terjadi di Indonesia. Tujuannya, agar umat Islam tidak terpengaruh oleh faham Syi’ah dan dapat terhindar dari bahaya yang akan mengganggu stabilitas dan keutuhan NKRI.
Selain itu disebutkan, buku panduan itu merupakan penjelasan teknis dan rinci dari remokendasi Rapat Kerja Nasional MUI pada Jumadil Akhir 1404 H./Maret 1984. Di mana, faham Syiah mempunyai perbedaan-perbedaan pokok dengan Ahlus Sunnah wal Jama’ah, sehingga umat Islam harus meningkatkan kewaspadaan terhadap masuknya faham Syiah.
Pendapat itu disampaikan aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU), Zuhairi Misrawi, menyikapi langkah MUI yang telah menerbitkan buku tentang kesesatan Syiah.
“MUI menerbitkan buku ttg Kesesatan Syiah. Lalu, buku dibedah di mana-mana, dijadikan lisensi untuk bubarkan Syiah di Indonesia. Jika nanti terjadi kekerasan terhadap kelompok minoritas, seperti Syiah dan Ahmadiyah, MUI selalu cuci tangan #modus,” tegas Zuhairi melalui akun Twitter @zuhairimisrawi.
MUI Pusat memang telah menerbitkan buku yang berjudul “Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia”. Buku Panduan MUI ini dibagikan gratis kepada jamaah masjid di seluruh Indonesia.
Di dalam buku itu dijelaskan, bahwa buku saku diterbitkan untuk menjadi pedoman umat Islam Indonesia dalam mengenal dan mewaspadai penyimpangan Syi’ah, sebagaimana yang terjadi di Indonesia. Tujuannya, agar umat Islam tidak terpengaruh oleh faham Syi’ah dan dapat terhindar dari bahaya yang akan mengganggu stabilitas dan keutuhan NKRI.
Selain itu disebutkan, buku panduan itu merupakan penjelasan teknis dan rinci dari remokendasi Rapat Kerja Nasional MUI pada Jumadil Akhir 1404 H./Maret 1984. Di mana, faham Syiah mempunyai perbedaan-perbedaan pokok dengan Ahlus Sunnah wal Jama’ah, sehingga umat Islam harus meningkatkan kewaspadaan terhadap masuknya faham Syiah.
Sumber : Intelijen
0 komentar: