Acara tahlilan selama tiga hari akan digelar di masjid raya Kuwait, masjid terbesar milik Ahli Sunnah Kuwait. Hal ini bertujuan menciptakan solidaritas dan persaudaraan di kalangan kabilah-kabilah Kuwait.
Ribuan warga Kuwait telah mengantarkan jenazah para syuhada Kuwait yang telah menjadi korban aksi teroris di Masjid Imam Shadiq as ke liang lahad mereka. Pemerintah Kuwait juga mengumumkan
duka nasional selama tiga hari.
Para syuhada ini akan dimakamkan di pekuburan yang terletak di daerah al-Shulaibikhat. Para petinggi negara Kuwait menghadiri salat jenazah untuk para syuhada ini. Para pengiring jenazah mengibarkan bendera nasional Kuwait selama proses pemakaman.
“Kehadiran seluruh lapisan rakyat dalam ritual pemakaman ini membuktikan persatuan rakyat kita. Tujuan para teroris telah kalah. Kehadiran ini adalah bukti bahwa para teroris itu tidak bisa mewujudkan perpecahan di kalangan rakyat,” ujar Marzuq Ghanim kepala Parlemen Kuwait.
Majelis Menteri Kuwait dalam sebuah pertemuan darurat menegaskan, seluruh pihak keamanan dan kepolisian Kuwait telah bersiap siaga untuk menghadapai terorisme hitam.
Mesir, Iran, Lebanon, Bahrain, Arab Saudi, dan lembaga-lembaga internasional termasuk PBB dan Dewan Kerja Sama Teluk Persia telah mengecam aksi teroris tersebut. Aksi teroris di Masjid Imam Shadiq Kuwait menelan korban sebanyak dua puluh lima orang gugur dan dua ratus dua puluh tujuh orang luka-luka.
Kementerian Negara Kuwait mengumumkan telah berhasil menangkap pemilik mobil yang mengangkut pelaku bom bunuh diri ke Masjid Imam Shadiq as. Hingga kini, sopir ini sedang dalam proses interview.
Sumber : Reportase Islam
0 komentar: