Tema jihad dan derivatnya digunakan sebanyak 35 kali dalam al-Qur'an. Jihad secara leksikal bermakna usaha dan memberdayakan serta mengerahkan kekuatan dan kemampuannya untuk mewujudkan satu tujuan; akan tetapi, karena derivasinya berasal dari bab mufa'ala, biasanya digunakan dalam hal-hal yang di dalamnya terdapat semacam korporasi, kerja sama, persyarikatan dan pertemanan.
Oleh karena itu, dalam tema jihad biasanya pihak lainnya juga digunakan. Dan kedua belah pihak masing-masing berdiri pada barisannya dan berupaya untuk mengerahkan kemampuannya semaksimal mungkin sehingga dapat menaklukan salah satu pihak yang ada.
Akan tetapi, tentu saja, harus diperhatikan bahwa jihad tidak hanya berbentuk militer dan setiap jenis perlawanan dan pertempuran. Selain bercorak militer jihad juga bernuansa ekonomi atau budaya atau politik semuanya termasuk di dalam makna jihad ini.
Demikian juga harus diketahui bahwa tema jihad tidak selamanya bermakna positif. Terkadang tema jihad digunakan dalam makna negatif. Contohnya ayat 8 surah Ankabut (29). Dalam ayat ini, Allah Swt setelah memerintahkan manusia untuk berbuat baik kepada orang tua mereka, berfirman:
"...Dan jika keduanya memaksamu (jâhadâ-ka) untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah engkau mengikuti keduanya. Hanya kepadaKulah kembalimu, lalu Aku wartakan kepadamu apa yang telah engkau kerjakan."
Pada ayat yang lain disebutkan bahwa Allah Swt berfirman "'ala an tusyrika bi" (untuk menjadikanmu sekutu dengan-Ku) sebagai ganti firman "litusyrika bi" (untuk mempersekutukan-Ku):
"Dan jika keduanya memaksamu untuk menjadikanmu sekutu dengan-Ku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah engkau mengikuti keduanya, dan pergauilah keduanya di dunia dengan baik..." (QS. Luqman [31]:15)
Bagian dari dua ayat suci ini dimana jihad di dalamnya bermakna usaha dan upaya ibu dan bapak untuk membuat anaknya musyrik - dimana secara natural tidak memiliki satupun makna positif - tema jihad dan mujahadah yang digunakan, pada ayat yang lain, dimana manusia mengerahkan usaha-usaha untuk mewujudkan tujuan-tujuan sehat dan diridai oleh Allah Swt dan memiliki makna positif.
Usaha dan upaya positif semacam ini terkadang hanya memanfaatkan media-media finansial dan ekonomi, yang disebut sebagai jihad finansial; misalnya, menyediakan biaya perang untuk melawan kaum kafir dan musyrikin serta kaum munafik. Membantu kaum fakir dan miskin dalam lingkungan sosial, menolong tersedianya biaya orang-orang sakit dan orang-orang luka, membangun rumah sakit, madrasah dan masjid. Dan atau membangun jalan-jalan dan fasilitas sosial lainnya.
Juga terkadang usaha-usaha ini memiliki sisi militerisik, yang tentu saja di dalamnya, terdapat ancaman dan resiko bagi keselamatan jiwa manusia. Dan bahkan mungkin hingga batas mengorbankan jiwa dan syahadah (martyrdom). Adalah jelas bahwa jihad semacam ini adalah jihad yang sinonim dengan kata perang dan akan menjadi tema pembahasan kita kali ini.
Juga terkadang yang dimaksud dengan jihad adalah menentang nafs ammarah yang disebut sebagai "jihad melawan nafsu" atau "jihad akbar". Kebanyakan dari ayat-ayat al-Quran, tema jihad bermakna demikian. Di sini kita akan menyinggung ayat yang berkenaan dengan masalah ini.
Allah Swt berfirman:
"Dan barangsiapa berjihad (jâhadah), maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (QS. al-Ankabut [29]:6)
Dan pada ayat yang lain disebutkan:
"Dan orang-orang yang berjihad (jâhadû) untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. al-Ankabut [29]:69)
Bagaimanapun contoh jelas dan makna yang paling gamblang dari tema jihad adalah berperang di jalan Allah Swt dimana orang yang berjihad menempatkan diri mereka untuk mencapai syahid. Jihad semacam ini juga akan memiliki korelasi dengan jihad melawan hawa nafsu.
Facebook : GenSyiah
Twitter : GenSyiah
Youtube : GenSyiah
Facebook : GenSyiah
Twitter : GenSyiah
Youtube : GenSyiah
0 komentar: