Gen Syi'ah - Pengusaha yang juga anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi, Alwaleed bin Talal, mengakui bahwa kerajaan pernah mendukung militan ISIS di Irak dan Suriah. Tapi dia mengatakan saat ini Saudi telah menghentikan pemberian bantuan dana bagi ISIS.
Dikutip oleh PressTV, Kamis 23 Oktober, Talal mengakui bahwa beberapa ekstremis Saudi pernah memberikan bantuan keuangan untuk mendanai ISIS. "Sayangnya, beberapa ekstremis di Arab Saudi memang pernah mendanai teroris di Suriah," katanya.
Keponakan Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz itu mengatakan saat ini kerajaan telah memberlakukan peraturan yang ketat untuk menghentikan pengiriman bantuan bagi ISIS. Dia meyakinkan bahwa semua bentuk bantuan sudah dihentikan sepenuhnya.
Sementara itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Rabu 22 Oktober, membenarkan bahwa militan ISIS telah merebut paket bantuan senjata yang dikirimkan AS pada para pejuang Kurdi melalui udara, awal pekan ini.
Militer AS mengirimkan 28 paket senjata berisi granat, mortir dan peluru. Juru bicara Pentagon, Kolonel Steve Warren, mengatakan sedikitnya satu paket bantuan amunisi dan senjata jatuh ke tangan militan ISIS.
"Akan selalu ada kesalahan saat mengirimkan pasokan melalui udara. Angin bisa menyebabkan parasut bergerak ke arah yang tidak diinginkan," kata Warren. Sebelumnya ISIS telah merilis video di YouTube, memperlihatkan paket senjata yang berhasil mereka kuasai.
Dikutip oleh PressTV, Kamis 23 Oktober, Talal mengakui bahwa beberapa ekstremis Saudi pernah memberikan bantuan keuangan untuk mendanai ISIS. "Sayangnya, beberapa ekstremis di Arab Saudi memang pernah mendanai teroris di Suriah," katanya.
Keponakan Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz itu mengatakan saat ini kerajaan telah memberlakukan peraturan yang ketat untuk menghentikan pengiriman bantuan bagi ISIS. Dia meyakinkan bahwa semua bentuk bantuan sudah dihentikan sepenuhnya.
Sementara itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Rabu 22 Oktober, membenarkan bahwa militan ISIS telah merebut paket bantuan senjata yang dikirimkan AS pada para pejuang Kurdi melalui udara, awal pekan ini.
Militer AS mengirimkan 28 paket senjata berisi granat, mortir dan peluru. Juru bicara Pentagon, Kolonel Steve Warren, mengatakan sedikitnya satu paket bantuan amunisi dan senjata jatuh ke tangan militan ISIS.
"Akan selalu ada kesalahan saat mengirimkan pasokan melalui udara. Angin bisa menyebabkan parasut bergerak ke arah yang tidak diinginkan," kata Warren. Sebelumnya ISIS telah merilis video di YouTube, memperlihatkan paket senjata yang berhasil mereka kuasai.
Sumber: Vivanews
0 komentar: