1- Labbaika itu dalam bahasa Arab, dipakai untuk menyahuti
panggilan yang, biasanya kalau yang memanggil itu lebih tua atau lebih mulia. Tapi untuk orang yang tidak mengerti bahasa Arab, dikiranya hanya jawaban panggilan untuk
Tuhan. Padahal tidak demikian.
2- Ketika Imam Husain as sudah tinggal sendiri, beliau as berseru: "Adakah
seseorang yang bisa menolongku?"
3- Orang yang meninggal, apalagi syahid, tidak mati sesuai dengan ayat Qur'an-hadits
dan, apalagi dalam filsafat. Karena itu mereka selalu mendengar apapun yang kita
katakan. Jadi, tidak heran kalau di dalam shalat kita diwajibkan mensalami
kanjeng Nabi Saw secara langsung dengan "Assalaamu 'alaika ayyuha
al-Nabii". Begitu pula tidak heran kalau hadits mensunnahkan kita mensalami
orang-orang yang meninggal di pemakaman, kalau kita melewati kuburannya dengan mengatakan
"Assalaamu 'alakum yaa ahla al-qubuur".
4- Tidak ada yang tidak tahu, bahwa imam Husain as adalah Ahlulbait dan pejuang di
jalan Allah membela agama dengan harta dan jiwa beliau as. Dan tidak ada yang tidak tahu,
kalau syahidnya sebegitu menderita dengan dikepung berhari-hari di tengah padang
pasir tanpa air dan kepalanya serta seluruh keluarganya (kurang lebih 23 orang)
dipenggal dan dibuat mainan serta ditancap di atas tombak dan diarak dari
Karbala-Irak sampai ke Damaskus-Suriah.
5- Dengan semua penjelasan itu, maka slogan "Labbaika yaa Husain", memiliki makna yang dalam.
a- Tanda kesetiaan kepada imam Husain as yang menyeru di Karbala dikala sendiri
itu.
b- Mengerti apa arti perjuangan yang sebenarnya karena sudah belajar kepada Imam
Husain as. Yakni tidak brelebihan dalam segala perbuatan. Tidak menzalimi yang lemah,
tidak konpromi pada kebatilan dan tidak takut apapun.
c- Sekarang ini dalam keadaan siap penuh untuk mengorbankan apa saja seperti imam
Husain as di jalan beliau as yang merupakan jalan Islam yang maksum itu.
d- Syi'ar kepada sesama muslimin untuk mempelajari imam Husain as dan
meneladaninya.
e- Teriakan kepada Kafirin agar mereka tidak main-main dengan Islam dan muslimin.
f- Ajakan kepada saudara-saudara Sunni untuk mengkaji Imam Husain as yang juga mereka cintai serta mengajak untuk meneladaninya.
g- Baiat kepada Allah, Nabi Saw dan para Ahlulbait as seluruhnya.
h- Baiat kepada Islam yang hakiki, argumentatif, dan tegas. Akan tetapi dalam waktu yang
sama juga santun kepada yang lemah dan, tidak memaksa siapapun baik dengan ucapan,
sikap dan, apalagi tindakan fisik.
i- Sumpah setia kepada Islam untuk terus setia walau harus terpenggal seperti
Imam Husain as.
j- Begitu pula tentang slogan "Labbaiki
Ya Zahra as".
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.
Bersambung...
0 komentar: