Latest

Rabu, 22 Januari 2014

Spanduk menentang densus 88
GenSyiah - Terbunuhnya enam terduga teroris di Kampung Sawah, Ciputat, Rabu (1/1) lalu masih menyisakan banyak cerita. Setelah simpatisan para terduga teroris sempat melakukan demo mengutuk tindakan Densus 88 dan sebaliknya menggalang aksi simpati atas kematian para terduga teroris, menyusul pada Sabtu (18/1) di Masjid Muhammad Ramadhan, Bekasi Selatan, diadakan sebuah kajian bertema: “Bersatunya Mujahidin Dalam Memerangi Densus 88 Laknatulah.”

Saat wartawan media ABI mendatangi lokasi acara di Jl. Pulo Ribung Raya No. 2, Taman Galaxi, Bekasi Selatan itu, sontak seorang pemuda yang mengaku sebagai pengurus masjid mengusir awak media itu dengan nada ketus. “Asal kamu tahu ya? Ini masjid anti Syi’ah!,” hardiknya.

Saat itu tampak di tangga masuk Masjid telah terpasang dua bendera hitam ala Al-Qaeda yang selama ini dikenal sebagai jaringan teroris internasional.

Untuk mengkonfirmasi apakah pihak Densus 88 sudah mengetahui pelaksanaan acara tersebut, tim media ABI mendatangi Mabes Polri guna menemui Komandan Densus 88 terkait hal itu. Namun hingga saat ini yang bersangkutan belum bisa ditemui.

Sementara Kabag Penum Polri, Kombes Pol Agus Rianto saat ditemui di Mabes Polri, Selasa (21/1) mengatakan bahwa ia tidak tahu-menahu tentang hal ini dan tak mau menjawab pertanyaan media. “Saya belum dapat informasi, ya…?” kata Agus Rianto, saat wartawan ABI menunjukkan bukti foto spanduk terkait acara di Bekasi Selatan itu.

Berlangsungnya acara yang jelas-jelas bertujuan melawan Densus 88 sebagai aparat negara yang selama ini bertugas menanggulangi terorisme–(setidaknya itulah yang tergambar dari tema acara: Bersatunya Mujahidin Dalam Memerangi Densus 88 Laknatulah)   ditambah ketidaktahuan Mabes Polri tentangnya, tak ayal agak memantik beberapa pertanyaan. Mengapa acara semacam ini dibiarkan? atau mungkinkah pihak Mabes Polri, dalam hal ini Densus 88 benar-benar tidak memiliki informasi barang sedikitpun terkait ancaman terhadapnya itu?

Dan lagi, apa sesungguhnya alasan kelompok yang ingin memerangi Densus 88 anti terorisme ini pada saat yang sama juga menunjukkan sikap anti-Syiah? Dengan kata lain, kenapa Syiah ditolak di Masjid yang sama, ketika mereka sedang menghelat acara kajian bertema anti-Densus 88? Benarkah mereka telah mengidentikkan posisi Syiah tak ubahnya Densus 88 yang ingin mereka perangi? Mungkinkah Syiah adalah target baru mereka selanjutnya? (Muhammad/Yudhi)

Artikel

Syiah, Target Baru Teroris?

Administrator  |  at  Rabu, Januari 22, 2014

Spanduk menentang densus 88
GenSyiah - Terbunuhnya enam terduga teroris di Kampung Sawah, Ciputat, Rabu (1/1) lalu masih menyisakan banyak cerita. Setelah simpatisan para terduga teroris sempat melakukan demo mengutuk tindakan Densus 88 dan sebaliknya menggalang aksi simpati atas kematian para terduga teroris, menyusul pada Sabtu (18/1) di Masjid Muhammad Ramadhan, Bekasi Selatan, diadakan sebuah kajian bertema: “Bersatunya Mujahidin Dalam Memerangi Densus 88 Laknatulah.”

Saat wartawan media ABI mendatangi lokasi acara di Jl. Pulo Ribung Raya No. 2, Taman Galaxi, Bekasi Selatan itu, sontak seorang pemuda yang mengaku sebagai pengurus masjid mengusir awak media itu dengan nada ketus. “Asal kamu tahu ya? Ini masjid anti Syi’ah!,” hardiknya.

Saat itu tampak di tangga masuk Masjid telah terpasang dua bendera hitam ala Al-Qaeda yang selama ini dikenal sebagai jaringan teroris internasional.

Untuk mengkonfirmasi apakah pihak Densus 88 sudah mengetahui pelaksanaan acara tersebut, tim media ABI mendatangi Mabes Polri guna menemui Komandan Densus 88 terkait hal itu. Namun hingga saat ini yang bersangkutan belum bisa ditemui.

Sementara Kabag Penum Polri, Kombes Pol Agus Rianto saat ditemui di Mabes Polri, Selasa (21/1) mengatakan bahwa ia tidak tahu-menahu tentang hal ini dan tak mau menjawab pertanyaan media. “Saya belum dapat informasi, ya…?” kata Agus Rianto, saat wartawan ABI menunjukkan bukti foto spanduk terkait acara di Bekasi Selatan itu.

Berlangsungnya acara yang jelas-jelas bertujuan melawan Densus 88 sebagai aparat negara yang selama ini bertugas menanggulangi terorisme–(setidaknya itulah yang tergambar dari tema acara: Bersatunya Mujahidin Dalam Memerangi Densus 88 Laknatulah)   ditambah ketidaktahuan Mabes Polri tentangnya, tak ayal agak memantik beberapa pertanyaan. Mengapa acara semacam ini dibiarkan? atau mungkinkah pihak Mabes Polri, dalam hal ini Densus 88 benar-benar tidak memiliki informasi barang sedikitpun terkait ancaman terhadapnya itu?

Dan lagi, apa sesungguhnya alasan kelompok yang ingin memerangi Densus 88 anti terorisme ini pada saat yang sama juga menunjukkan sikap anti-Syiah? Dengan kata lain, kenapa Syiah ditolak di Masjid yang sama, ketika mereka sedang menghelat acara kajian bertema anti-Densus 88? Benarkah mereka telah mengidentikkan posisi Syiah tak ubahnya Densus 88 yang ingin mereka perangi? Mungkinkah Syiah adalah target baru mereka selanjutnya? (Muhammad/Yudhi)

0 komentar:

General

© 2015 Gen Syi'ah. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger Template. Powered by Blogger.